Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Pembelian Lahan Proyek Diduga Bermasalah

    Rencana Pembangunan Flaying Fox di Buper

    Lampung Timur - Pembelian lahan persawahan di sekitar Bumi Perkemahan (Buper) di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan yang rencananya akan dibangun proyek flyingfox oleh pemerintah Kota Metro dikabarkan bermasalah. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun awak media sejumlah masyarakat menilai, ada permainan dan pembodohan terhadap pemilik sawah pada saat proses negosiasi jual-beli tanah tersebut. Sehingga tanah tersebut dijual dengan harga murah. Bahkan masyarakat diiming-imingi janji, bila Buper menjadi destinasi wisata keluarga masyarakat sekitar akan mendapatkan dampak positif terutama perekonomian masyarakat Sumbersari berkembang pesat. Warga sekitar mengaku lahan tersebut dibeli oleh konglomerat OKB (orang kaya baru) yang saat ini juga menjabat sebagai ASN di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro. 


    (sumber : https://goo.gl/QTU2Ci)

    Anehnya lagi lahan tersebut malah dihibahkan ke pemerintah kota metro yang saat ini tengah dirancang akan dibangun proyek flying fox. Ada beberapa pemilik sawah yang menolak akhirnya tidak jadi dibeli. "Awalnya masyarakat tidak mengetahui kalau akan dibangun proyek flying fox", kesal warga yang enggan namanya disebutkan. Dikonfirmasi awak media, Lurah Sumbersari Muhammad Rafiuddin dia membenarkan adanya jual beli lahan persawahan beberapa bulan lalu. Dirinya juga mengaku pada saat itu diundang untuk menghadiri rapat rembuk bersama pemilik tanah dan Pamong beserta pembeli di salah satu rumah warga. "Soal berapa luas lahan dan harganya, saya tidak mengetahui. Pada saat itu kita hanya meminta kepada masyarakat untuk mendukung program pemerintah Kota Metro. Dan tentunya untuk memperluas lahan dan akan membangun flying fox sebagai wahana permainan destinasi wisata Buper Sumbersari", singkatnya. 

    Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro Ir Yerri Ehwan terang-terangan mengaku saat dikonfirmasi awak media. Bahwasanya dirinya tidak mengetahui Siapa pemilik lahan yang menghibahkan ke pemerintah kota metro. "Iya saya tidak tahu, bahkan saya juga tidak mengetahui beberapa luas lahan tersebut. Enggak penting, yang penting saat ini sudah dihibahkan dan masih dalam proses antara bidang aset atau pertanahan. Kalau saya punya uang, saya juga mau beli", cetusnya. Sementara di lokasi juga sudah terlihat galian yang akan menjadi titik bangunan menara utama flying fox. Sedikitnya ada beberapa material besi sudah terlihat di lokasi yang diketahui sudah dianggap akan anggarkan menggunakan APBD Perubahan 2017 lalu. "Untuk proyek Flaying Fox, ia akan dilanjutkan 2018 ini. Kita belum bisa bicara banyak soal luas lahan, hanya kita program kan kemarin bentangan flying fox yaitu sepanjang 700 meter. Pagu anggaran sudah di RAP sekitar Rp2 miliar, tapi itu pagu maksimal dan nanti akan dihitung kembali. Berapa kebutuhan rilnya, ya semoga bisa terealisasi pungkasnya," pungkasnya.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728